[Menuju Akhir]
1. Pendahuluan[kembali]
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan tegangan yang didapatkannya, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan. Hukum Ohm merupakan salah satu ilmu dasar elektronika yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Hukum Kirchoff pada dasarnya membahas tentang konduksi listrik yang berkaitan dengan hukum konservasi energi. Dengan begitu, hukum Kirchoff sangat penting dipelajari sebagai dasar untuk memahami arus dan tegangan dalam rangkaian listrik, terutama rangkaian listrik tertutup.
Rangkaian
pembagi arus (current divider) dan rangkaian pembagi tegangan(voltage
divider) adalah prinsip dasar agar memahami tentang rangkaian
elektronika. Pada perkuliahan biasanya ilmu ini diajarkan pada saat mata
kuliah elektronika dasar.
Hukum
Kirchoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Fisika yang mempelajari
soal listrik dan kelistrikan. Hukum ini terbagi menjadi hukum Kirchoff 1
dan 2 yang sepenuhnya membahas tentang konduksi listrik.
Baca artikel detikedu, "Hukum Kirchoff Adalah? Begini Rumus dan Penerapannya dalam Kehidupan" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6790210/hukum-kirchoff-adalah-begini-rumus-dan-penerapannya-dalam-kehidupan.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Analisis mesh adalah teknik untuk menghitung arus pada rangkaian planar di setiap titik sepanjang rangkaian. Analisis node memperkirakan tegangan antar node dalam rangkaian listrik menggunakan arus cabang
Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa sumber arus apabila pada rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut diperlukan sebagai supernode, yaitu menganggap sumber tegangan tersebut diangap sebagai satu nod
Teorema Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis rangkaian listrik.Teorema Thevenin menunjukkan bahwa keseluruhan rangkaian listrik tertentu yang tidak memiliki beban listrik, dapat diganti dengan rangkaian ekuivalen yang hanya mengandung sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang terhubung secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan tegangan listrik pada beban listrik tidak berubah.
2. Tujuan [kembali]
1. Dapat memahami prinsip Hukum Ohm.
2. Dapat memahami prinsip Hukum Kirchoff.
3. Dapat memahami cara kerja voltage dan current divider.
4. Dapat membuktikan perhitungan arus dengan menggunakan Teorema Mesh.
5. Dapat membuktikan perhitungan tegangan dengan menggunakan Analisis Nodal.
6 Dapat menentukan tegangan ekivalen Thevenin dan resistansi Thevenin dari rangkaian DC dengan satu sumber.
3. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
1. Instrument
4. Dasar Teori [kembali]
A. Resistor
Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Hukum Ohm pada dasarnya adalah hukum yang menjelaskan mengenai kaitan antara tegangan atau beda potensial, arus listrik, serta hambatan di dalam rangkaian listrik.
Jadi Hukum Ohm ini adalah hukum dasar yang menjelaskan bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan tegangan yang didapatkannya, tetapi arus berbanding terbalik dengan hambatan. Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar disebabkan karena adanya perbedaan tegangan atau beda potensial yang ada di antara dua titik di dalam penghantar.
Bunyi Hukum Ohm :
Bunyi hukum Ohm yang dipaparkan oleh George Simon Ohm antara lain:
“Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan tegangannya, dalam suhu yang tetap.”
Dari pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa perbandingan antara tegangan dengan arus listrik disebut dengan hambatan.
D. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff yang merupakan ahli fisika asal Jerman. Kirchhoff menjelaskan hukumnya tentang kelistrikan ke dalam dua bagian, yaitu Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff.
Hukum I Kirchhoff
Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang mengalir tidaklah berubah. Jadi, pada suatu percabangan, laju muatan listrik yang menuju titik cabang sama besarnya dengan laju muatan yang meninggalkan titik cabang itu. Nah, di fisika, laju muatan listrik adalah kuat arus listrik. Oleh karena itu, bunyi Hukum I Kirchhoff lebih umum ditulis:
"Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu."
Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).
besar kuat arus total yang melewati titik percabangan a secara matematis dinyatakan Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya adalah I1 = I2 + I3.
Hukum II Kirchhoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchhoff adalah:
"Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol."
Versi lain Hukum II Kirchhoff, yaitu pada rangkaian tertutup, berbunyi: jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai: Σ ε+Σ IR = 0.
E. Voltage & Current Divider
Rangkaian pembagi tegangan
Rangkaian
pembagi tegangan adalah suatu rangkaian listrik yang dirancang untuk
membagi tegangan input menjadi tegangan yang lebih kecil pada beberapa
resistor yang terhubung secara seri atau paralel. Prinsip kerja dari
rangkaian pembagi tegangan dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum Ohm
dan aturan pembagian tegangan Kirchhoff.
Prinsip Kerja Rangkaian Pembagi Tegangan:
Resistansi Total (Rtotal): Rangkaian pembagi tegangan terdiri dari dua atau lebih resistor yang terhubung. Resistansi total dari rangkaian dapat dihitung dengan menggabungkan resistansi-resistansi tersebut sesuai dengan koneksi (seri atau paralel).
Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus dalam rangkaian sebanding dengan tegangan dan invers sebanding dengan resistansi. Dalam rangkaian pembagi tegangan, hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus pada rangkaian.
I = Vin/Rtotal
Aturan
Pembagian Tegangan Kirchhoff: Aturan ini menyatakan bahwa dalam suatu
simpul (node) dalam suatu rangkaian listrik, jumlah aliran arus menuju
simpul tersebut sama dengan jumlah arus yang meninggalkan simpul
tersebut. Dalam rangkaian pembagi tegangan, aturan ini diterapkan untuk
simpul pada kedua ujung resistor pembagi.
Vin = V1 + V2 + ... + Vn
Dimana V1, V2, ..., Vn adalah tegangan pada masing-masing resistor.
Tegangan Keluaran (Vout):
Tegangan keluaran pada titik tertentu diambil dari resistor tertentu
dalam rangkaian. Tegangan pada setiap resistor dihitung dengan
menggunakan aturan pembagian tegangan Kirchhoff.
Vout = Vin x (Rtarget/Rtotal)
Dimana Rtarget adalah resistansi resistor yang terhubung pada titik keluaran.
Dengan
memilih nilai resistansi yang sesuai, rangkaian pembagi tegangan dapat
menghasilkan tegangan keluaran yang merupakan fraksi dari tegangan
input.
Rangkaian pembagi arus
Rangkaian
pembagi arus menggunakan sifat rangkaian paralel, yaitu jumlah arus
yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan.
Rangkaian pembagi arus membagi arus total yang masuk ke dalam
cabang-cabang rangkaian sesuai dengan perbandingan hambatan pada
masing-masing cabang. Rumus untuk menghitung arus pada cabang ke-n
adalah:
Dimana In adalah arus pada cabang ke-n, I adalah arus total yang masuk, Rtotal adalah hambatan pengganti rangkaian paralel, dan Rn adalah hambatan pada cabang ke-n.
F. Teorema Mesh
G. Teorema Thevenin
Teorema Thevenin merupakan salah satu metode penyelesaian rangkaian listrik kompleks menjadi rangkaian sederhana yang terdiri atas tegangan thevenin dan hambatan thevenin yang terhubung secara seri. Beberapa aturan dalam menetapkan Vth dan Rth, yaitu:
1. Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban. Dimana pada rangkaian asli, beban resistansinya dilepas (open circuit). Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan multimeter pada titik open circuit tersebut.
2. Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung singkat (short circuit).
H. Analisis Nodal
Rangkaian analisis node saling melengkapi dengan rangkaian analisis mesh. Rangkaian analisis node menggunakan hukum Kirchhoff pertama, hukum Kirchhoff saat ini (KCL). Seperti yang kita sebutkan di atas, namanya menyiratkan bahwa kita menggunakan tegangan node dan menggunakannya bersama dengan KCL.
Analisis node mengharuskan kita untuk menghitung tegangan node di setiap node sehubungan dengan tegangan ground (node referensi), maka kita menyebutnya metode node-voltage.
Analisis node didasarkan pada aplikasi sistematis hukum Kirchhoff saat ini (KCL). Dengan teknik ini, kita akan dapat menganalisis rangkaian linier apa pun.
Apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum menggunakan metode ini? Perlu diingat bahwa kita akan mendapatkan persamaan ‘n-1′, di mana n adalah jumlah node termasuk node referensi. Menggunakan metode analisis rangkaian ini berarti kita akan fokus pada tegangan node di rangkaian.
Sifat rangkaian analisis node:
- Rangkaian analisis node menggunakan hukum arus Kirchhoff (KCL)
- Untuk node ‘n‘ (termasuk node referensi) akan ada persamaan tegangan node independen ‘n-1′
- Memecahkan semua persamaan akan memberi kita nilai tegangan node
- Jumlah node (kecuali node non-referensi) sama dengan jumlah persamaan tegangan node yang bisa kita dapatkan.
5. Percobaan [kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar